Berikut ini adalah hasil test dari suzuki R3 yang dimabil dari detikcom - Setelah merasakan sebagai penumpang Suzuki Ertiga GX (tipe tert...
Berikut ini adalah hasil test dari suzuki R3 yang dimabil dari
detikcom - Setelah
merasakan sebagai penumpang
Suzuki Ertiga GX (tipe tertinggi) kini
saatnya berada di balik kemudi
penantang si duo kembar Avanza-
Xenia.
Sebagai pendatang baru di segmen
MPV, Suzuki Ertiga 7 seater ini
memiliki beberapa karakter berbeda
dari kompetitornya. Hal itu lah yang
membuat detikOto kepincut untuk
segera menyicipinya.
Mmm, lalu apa yang ditawarkan
Suzuki Ertiga, dan seperti apa
rasanya. Yuk kita kupas tuntas!
Bermodal mesin 1.373 cc dengan
dimensi lebih panjang dari Avanza
dan Xenia, tongkrongan Suzuki Ertiga
cukup berbeda.
Desain Suzuki Ertiga diklaim sudah
disesuaikan dengan konsumen India
dan Indonesia serta di beberapa
negara ASEAN lainnya. Lihat
bentuknya yang aerodinamis dengan
garis tegas di kiri dan kanan itu.
Namun sekilas, MPV Ertiga mirip
dengan Suzuki Swift, tapi dibuat
panjang.
Hanya saja jika dibandingkan
kompetitor, ciri khas MPV Ertiga
sangat jelas yakni mengaplikasikan
head lamp lebar berpadu desain
grille yang imut. Ada juga kaca kecil di
depan kaca spion untuk memantau
daerah kiri dan kanan. Sayangnya
desain stop lamp kurang pas dan
terlalu kecil jika dipandang dari
belakang.
Masuk ke dalam kabin penumpang.
MPV Ertiga memang menawarkan
kendaraan keluarga. Soalnya posisi
duduknya cukup nyaman dan bahan
kuris juga lumayan empuk. Kursi bisa
naik turun secara manual. Sedangkan
maju-mundur kursi juga secara
manual.
Dan untuk menjangkau tombol
power window tidak sulit, begitu juga
tombol electric mirror yang
terintegrasi di doortrim pengemudi.
Kekurangannya power window tidak
bisa dengan sekali tarik menaikkan
kaca. Tombol harus ditarik cukup
lama hingga kaca tertutup rapat.
Meski demikian untuk menurunkan
kaca tetap pencet 1 kali tombol. Kaca
pun otomatis turun.
Dari aspek visibilitas ke depan sangat
luas. Sementara untuk memantau
daerah kiri dan kanan terbantu
dengan kaca kecil dekat spion.
Nuansa kabin semakin cerah dengan
perpaduan 2 warna yakni krem (jok,
doortrim, plafon) dan abu-abu di
dashbord.
Lebih dalam lagi, MPV Ertiga ternyata
sudah dilengkapi tilt steering
(pengatur naik turun setir) dan audio
switch control di kiri kemudi. Fitur
tersebut memudahkan pengendara
mengatur volume suara dan
menggonta-ganti chanel radio ketika
mobil melaju. Fitur tersebut pertanda
jika MPV Ertiga benar-benar ingin
bertarung di RI.
Ditambah lagi, MPV Ertiga GX sudah
dilengkapi Multi Information Display
(MID). Jadi konsumsi BBM, jarak
tempuh kendaraan, suhu luar kabin
bisa terpantau sangat jelas.
Sedangkan dari segi audio, Ertiga GX
sudah terintegrasi 2 DIN CD player.
Audio tersebut tersemat apik pada
dashbord yang cukup lebar.
Mesin 1.373 cc DOHC pun dinyalakan.
Deru mesin tidak sampai ke kabin
penumpang. Eits, sebelum memulai
perjalanan, sebaiknya atur posisi
kemudi, agar lebih nyaman.
MPV Ertiga GX 1.373 cc dilengkapi
transmisi 5 percepatan manual.
Ketika pedal gas dipijak, mesin
dengan tenaga 95 Ps pada 6.000 RPM
dan torsi 130 Nm pada 4.000 RPM
lumayan responsif. Akselerasi awal
lumayan cepat. Perpindahan gigi
1,2,3,4,5 sangat lembut dan tidak ada
hentakan.
Asyiknya ketika diajak kebut hingga
kecepatan 80 km/jam, suara mesin
belum juga masuk ke kabin
penumpang. Soalnya MPV ini sudah
dilengkapi peredam untuk
mengurangi kebisingan dan getaran
dari luar kabin.
Dari Nusa Dua Bali mobil pun digeber
ke Ubud dan muter-muter Bali
ditemani polisi Patwal setempat.
Jalan yang ditemui lumayan
bervariasi. Ketika melibas jalanan
rusak dan bergelombang, suspensi
depan dan belakang berhasil
meredam getaran. Mobil pun tidak
berguncang hebat dan mentul-
mentul.
Faktor sasis monoque milik Suzuki
Swift serta suspensi depan
MacPherson Strut with Coil Spring
dan suspensi belakang model
Torsion Beam with Coil Spring
sepertinya sangat membantu
memberikan kenyamanan.
Sayangnya ketika dipacu hingga
kecepatan 80 km/jam dan langsung
belok ke kiri, mobil sedikit limbung.
Padahal MPV Ertiga GX terisi 4
penumpang. Gejala limbung juga
dirasakan oleh jurnalis dari media
televisi nasional. Meski demikian,
limbung mobil masih normal.
Keinginan memacu mobil lebih
kencang lagi sangat keras. Tapi
karena tidak ada kesempatan,
keinginan tersebut belum tercapai.
Setelah berkeliling bersama Suzuki
Ertiga GX di Bali, mobil tersebut
sepertinya bisa dijadikan pilihan
keluarga Indonesia. Soalnya impresi
berkendara dengan MPV Ertiga tidak
kalah baik dengan mobil di segmen
low MPV lainnya. MPV Ertiga sangat
kompetitif dari segala sektor.
Poin Plus
1. Design stylish
2. Kabin penumpang nyaman
3. Suspensi cukup baik
4. Ada fitur ABS, EBD, SRS airbag
5. Harga kompetitif
6. Kursi tengah bisa maju-mundur
Poin Minus :
1. Tidak ada blower tambahan untuk
penumpang belakang
2. Desain stop lamp aneh
COMMENTS